Peran Wanita Dalam Dunia Wisata Indonesia
Dunia Wisata Indonesia Walau harus merunduk sebab wabah COVID-19, bukan bermakna beberapa aktor bidang pariwisata diam tiada usaha pemulihan. Mengidentifikasi perayaan Hari Pariwisata Sedunia 2020 yang jatuh ini hari, Minggu (27/9/2020), Warga Sadar Rekreasi (MASATA) bersama Indonesia Tourism E-Learning (ITEL) Online Academy menyelanggarakan seminar-online bertema “Wanita Indonesia dalam Pemulihan Pariwisata Indonesia 2021 yang Fokus Global.”
Rini Setiowati, Head of School of Pemasaran Binus Business School, menerangkan jika minimal ada tiga point khusus dalam pengkajian fungsi wanita dalam pemulihan bidang rekreasi. Pertama, tenaga kerja.
Dia menerangkan, angka keterlibatan kerja wanita Indonesia di bagian ini masihlah jauh lebih rendah dibandingkan Singapura dan Thailand. “Tenaga kerja wanita dikuasai pekerjaan tidak resmi dan separuh waktu dengan ketrampilan rendah,” ucapnya, Sabtu, 26 September 2020.
Lalu, kewiraswastaan. Keseluruhannya, biro wisata dipandang seperti ekstensi dari pekerjaan rumah tangga yang semestinya jadi punya wanita. Walau sebenarnya, bidang ini dipandang mampu memberikan kesempatan untuk wanita melalui jumlahnya opsi tiada pembiayaan awalnya yang besar.
Secara data, wanita memimpin pengajaran dan ketrampilan pariwisata. Tetapi, dalam prakteknya, angka keterkaitannya masih tidak cukup dan ada ketimpangan gender pada tingkat pengajaran semakin tinggi.
Karena itu, menurut Rini, memerlukan interferensi untuk menggerakkan kenaikan peluang keterlibatan wanita dalam tingkat managerial di bidang pariwisata. Selanjutnya, membuat semakin banyak peluang dan peningkatan usaha untuk wanita, bagus di dalam hal keuangan atau akses pasar.
“Perlu ada juga investasi dalam kenaikan pengajaran dan memberikan peluang sebesar-besarnya untuk mempertajam ketrampilan. Tidak cuman hard kemampuan, dan juga managerial untuk beberapa wanita,” tutup Rini.